Home » Archive

Articles in the Cerpen Hari Ibu Category

Cerpen Hari Ibu »

[26 Des 2010 | 2 Comments | 1.011 views]

Cerpen Hari Ibu, judul : Lilin untuk Maryam
———————–
“Kenapa nggak boleh, Bu? Kan cuma lima hari?” marah Dinda pada ibunya yang tidak menyetujuinya untuk ikut berlibur bersama teman-temannya ke Bandung.
“Feeling Ibu nggak enak, Din. Ibu masih belum bisa melepas Dinda.” Sambil menyalin nasi ke mangkuk, Maryam, ibu Dinda menjelaskan alasannya dengan nada datar, nada keibuannya yang biasa meluluhkan anak semata wayangnya untuk menurutinya.
“Bu, Dinda kan sudah besar. Apalagi yang Ibu beratkan untuk melepas Dinda? Pun Dinda juga sering Ibu tinggal berhari-hari, malah lebih dari lima hari, karena kerjaan Ibu.” Dengan kesal …

Cerpen Hari Ibu »

[4 Apr 2010 | 36 Comments | 16.014 views]

Sorotan mata itu telah kumiliki sejak enam bulan yang lalu. Sorotan dingin serta guratan wajah yang dialiri beban hidup. Aku sudah kasep dengan kedinginan itu. Sorotan yang melumpuhkan angan-anganku tentang kehangatan pemiliknya yang acapku temui bersama cincangan ubi.
Seperti pagi yang sudah-sudah, dalam kebisuan yang meregang kehampaan ikatan naluri dua insan yang tak berhijab. Sebelum berangkat ke sekolah terlebih dahulu aku jajakan bungkusan cincang buatan ibu dari rumah makan kerumah makan. Tapi kali ini aku tidak perlu tergesa-gesa mengayuh  federal tuaku, karena pasca Ujian Nasional telah seminggu.
Bungkusan berisi potongan ubi yang …

Cerpen Hari Ibu »

[13 Sep 2009 | 21 Comments | 7.589 views]
Meniti Jejak Ibu

Hujan belum deras namun angin sangat kencang. Dinginpun mulai menusuk tulang. Tapi cuaca ini tidak mempengaruhiku untuk segera meninggalkan jendela kamarku. Aku senang berdiri di sini. Mengamati banyak hal. Mobil-mobil yang sibuk berpacu di jalan raya sebelah utara, perkampungan kumuh yang sangat kontras dengan lingkungan kami di sebelah timur, juga kanak-kanak yang sibuk berlari-lari di jalan depan rumahku. Dari jendela ini aku bisa menyaksikan semuanya. Termasuk mengulang kembali memori setahun yang lalu.
Seperti saat ini, Ramadan tahun lalu pun aku suka berdiri di jendela ini sambil menunggu waktu berbuka. Tentu aku …

Cerpen Hari Ibu, Cerpen Remaja »

[11 Jan 2009 | 36 Comments | 26.070 views]

Aku melangkah tergesa. Tak sabar agar segera sampai di rumah. Dalam benakku tergambar senyum mengambang di bibir Ayah. Membayangkan senyum Ayah kedua kaki jenjangku semakin gesit berloncatan.
“Aku menang lomba menulis cerpen, yah,” ucapku begitu menginjak teras sambil memamerkan piala di tanganku.
Ayah menurunkan koran yang sedang dibacanya lalu menatapku sebentar, setelah itu membaca lagi.
Melihat wajah datar Ayah senyum di bibirku surut. Bergegas aku masuk rumah, menemui ibu.